Deretan 10 Skandal Korupsi Terbesar di Indonesia: Kerugian Negara Capai Ratusan Triliun

Deretan 10 Skandal Korupsi, Indonesia ternyata juga mencatatkan sejarah panjang kasus korupsi raksasa yang melibatkan elite korporasi dan pejabat publik. Skandal ini tidak hanya merugikan negara dalam jumlah triliunan rupiah, namun juga mencederai kepercayaan publik terhadap institusi negara. Berikut adalah sepuluh kasus mega korupsi terbesar di Indonesia berdasarkan besaran kerugian keuangan negara.

1. Korupsi Tata Niaga Timah: Negara Rugi Rp 300 Triliun

Skandal paling besar sepanjang sejarah Indonesia terjadi dalam pengelolaan komoditas timah oleh PT Timah Tbk selama 2015 hingga 2022. Modus yang digunakan melibatkan penambangan ilegal, manipulasi kerja sama smelter, dan pembelian bijih timah dari wilayah IUP internal perusahaan.

Lebih dari 20 tersangka telah ditetapkan, termasuk Harvey Moeis, suami artis Sandra Dewi, serta eks Direktur Utama PT Timah, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani. Kerugian terbesar berasal dari dampak kerusakan lingkungan sebesar Rp 271 triliun.

2. Korupsi Tata Kelola Minyak Pertamina: Rp 193,7 Triliun Melayang

Kasus ini baru-baru ini mencuat dan langsung menempati peringkat kedua. Penyelidikan Kejaksaan Agung mengungkap manipulasi pengadaan minyak mentah dan produk kilang oleh anak usaha Pertamina, yaitu PT Pertamina Patra Niaga.

Tujuh tersangka telah ditangkap, termasuk mantan direktur utama dan pemilik manfaat perusahaan swasta. Kerugian mencapai Rp 193,7 triliun, angka yang masih bersifat sementara untuk tahun 2023 saja.

3. Skandal BLBI: Rp 138 Triliun Hilang Tak Tertelusuri

Kasus lama namun berdampak panjang ini bermula dari bantuan likuiditas Bank Indonesia kepada 48 bank pada masa krisis 1997. Dana talangan senilai Rp 137,7 triliun tak pernah dikembalikan, dan hasil audit BPK menyatakan negara merugi Rp 138,44 triliun.

Meski demikian, hingga kini proses hukum atas perkara ini tidak kunjung membuahkan kejelasan.

4. Korupsi PT Duta Palma: Perampasan Lahan Berujung Kerugian Rp 78 Triliun

Pemilik grup usaha sawit PT Duta Palma, Surya Darmadi, terjerat kasus korupsi penyerobotan kawasan hutan di Riau. Ia bekerja sama dengan eks Bupati Indragiri Hulu untuk memperluas penguasaan lahan secara ilegal.

Kerugian negara terbagi atas aspek keuangan dan kerugian ekologis serta ekonomi yang mencapai total Rp 78 triliun.

5. PT TPPI dan Kondensat Ilegal: Skandal Rp 37,8 Triliun

Perusahaan Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dituduh mengolah kondensat tanpa izin resmi. Perbuatan ini terjadi dalam rentang 2009–2011 dan melibatkan pejabat tinggi BP Migas.

Akibatnya, negara kehilangan Rp 37,8 triliun, dan para pelaku utama telah dijatuhi hukuman pidana.

6. Korupsi PT Asabri: Dana Pensiun Militer Terkuras Rp 22,7 Triliun

PT Asuransi Angkatan Bersenjata Indonesia (Asabri) menyalahgunakan dana investasi milik prajurit TNI dan Polri. Investasi dilakukan pada aset berisiko tinggi secara ilegal.

Kasus ini menyeret nama Benny Tjokrosaputro, yang dituntut hukuman mati namun divonis nihil karena sudah divonis seumur hidup dalam kasus lain.

7. Jiwasraya: Perampokan Dana Nasabah Rp 16,8 Triliu

Gagal bayar polis nasabah Jiwasraya menjadi pintu masuk terbongkarnya kasus korupsi besar yang merugikan negara Rp 16,8 triliun. Lagi-lagi, nama Benny Tjokro mencuat sebagai tokoh utama dalam skema penipuan investasi berbasis saham gorengan.

8. Ekspor Minyak Sawit Ilegal: Rakyat Kelaparan, Negara Rugi Rp 12 Triliun

Pemberian izin ekspor crude palm oil (CPO) secara tidak sah antara 2021–2022 menyebabkan kelangkaan minyak goreng di pasar domestik. Sementara itu, negara kehilangan Rp 12 triliun dalam bentuk kerugian ekonomi dan keuangan.

9. Kasus Garuda Indonesia: Pengadaan Pesawat Rugikan Negara Rp 9,3 Triliun

Pada 2011, proses pengadaan pesawat CRJ-1000 dan ATR 72-600 oleh Garuda Indonesia diduga sarat suap dan mark-up harga. Eks Dirut Emirsyah Satar menjadi terdakwa utama dengan kerugian negara sebesar Rp 9,37 triliun.

10. Proyek BTS 4G BAKTI: Korupsi Digital Rp 8 Triliun

Kasus korupsi pembangunan infrastruktur BTS 4G oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika berlangsung antara 2020–2022. Eks Menteri Kominfo, Johnny G. Plate, menjadi tersangka utama. Proyek yang semestinya memperluas akses digital justru dijadikan ladang korupsi dengan kerugian lebih dari Rp 8 triliun.

Kesimpulan: Dari Ukraina ke Indonesia, Korupsi Tetap Musuh Utama Bangsa

Jika terkuaknya korupsi skala besar sektor pertahanan Ukraina mencoreng upaya negara itu dalam menghadapi invasi militer, maka kasus-kasus di atas mencerminkan bahwa Indonesia pun belum terbebas dari cengkeraman korupsi sistemik.

Seluruh kasus ini menjadi bukti nyata bahwa penegakan hukum yang lemah, konflik kepentingan, dan lemahnya pengawasan internal terus menjadi tantangan terbesar dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *