Site icon timebusinessesnews

Gempabumi Mag 6.5 Guncang Sumenep Jawa Timur, Tiga Warga Luka dan Sejumlah Bangunan Rusak

Gempabumi Mag 6.5 Guncang Sumenep Jawa Timur, Tiga Warga Luka dan Sejumlah Bangunan Rusak

Gempabumi Mag 6.5 Guncang Sumenep Jawa Timur, Tiga Warga Luka dan Sejumlah Bangunan Rusak

Gempabumi mag 6.5 mengguncang wilayah Sumenep, Jawa Timur, pada Selasa malam (30/9/2025), menimbulkan kepanikan di antara warga setempat. Peristiwa ini terjadi pukul 23.49 WIB, dengan pusat gempa di laut sekitar 50 kilometer tenggara kabupaten tersebut. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, guncangan kuat ini melukai tiga warga dan merusak sejumlah bangunan, termasuk rumah dan fasilitas ibadah. Selain itu, getaran terasa hingga ke Bali dan Lombok, memicu evakuasi darurat di berbagai daerah.

Baca juga: G30S: Menggali Pluralitas Ingatan Tragedi 1965 di Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) segera merilis informasi awal melalui akun resminya, menekankan bahwa gempabumi mag 6.5 ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Akibatnya, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap gempa susulan sambil menjaga ketenangan. Peristiwa ini menjadi pengingat akan aktivitas tektonik aktif di wilayah timur Indonesia, di mana sesar bawah laut sering memicu getaran signifikan.

Lokasi dan Karakteristik Gempabumi Mag 6.5

Pusat gempa bumi terletak di koordinat 7,25 lintang selatan dan 114,22 bujur timur, dengan kedalaman hiposenter mencapai 11 kilometer. Lokasi ini berada di perairan selatan Pulau Madura, tepatnya 50 kilometer tenggara Sumenep. Selanjutnya, BMKG memperbarui parameter awal, menyesuaikan magnitudo menjadi 6,0 berdasarkan analisis data lebih lanjut, meskipun informasi cepat awal tetap menggunakan skala 6,5.

Intensitas guncangan bervariasi di berbagai wilayah. Di Pulau Sapudi, getaran mencapai skala V-VI Mercalli Modifikasi (MMI), di mana semua orang merasakannya dan kemungkinan kerusakan ringan terjadi. Kemudian, di Sumenep, Pamekasan, dan Surabaya, intensitas turun ke III-IV MMI, terasa seperti truk lewat di rumah. Bahkan, wilayah lebih jauh seperti Tuban, Denpasar, dan Gianyar hanya mengalami skala III MMI, sementara Tabanan, Buleleng, Kuta, dan Banyuwangi berada di II-III MMI.

Lebih lanjut, getaran ringan skala II MMI dirasakan di Lombok Utara, Kota Mataram, Lombok Tengah, Malang, dan Blitar. Kondisi ini membuat warga di daerah tersebut berlarian keluar rumah, meskipun tidak ada laporan kerusakan signifikan di luar Sumenep. Dengan demikian, jangkauan dampak gempabumi mag 6.5 ini meliputi hampir seluruh Jawa Timur bagian timur hingga ke Nusa Tenggara Barat.

Dampak dan Korban Jiwa dari Guncangan Kuat

Gempabumi mag 6.5 ini meninggalkan jejak kerusakan di Kecamatan Gayam, Sumenep, yang menjadi pusat terdampak terberat. Sebanyak 22 hingga 30 unit rumah warga mengalami kerusakan ringan hingga berat, termasuk empat dinding yang roboh dan puing-puing berserakan. Selain itu, dua masjid, satu musala, serta satu puskesmas ikut terdampak, dengan kerusakan struktural yang memerlukan perbaikan segera.

Tiga warga mengalami luka ringan akibat serpihan kaca dari bangunan rusak. Mereka adalah Faiz Iqbal (21 tahun) dari Karang Tengah, Sahraye (80 tahun) dari Rokkorok Barat Pancor, dan Moade (72 tahun) dari Sabung Pancor, semuanya di Kecamatan Gayam. Ketiganya langsung mendapat perawatan di Puskesmas Gayam dan kini dalam kondisi stabil. Untungnya, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, berkat respons cepat warga yang evakuasi diri.

Tambahan lagi, pemadaman listrik sementara terjadi di Kecamatan Gayam, yang kini sedang dipulihkan oleh tim teknis. Akibatnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep mengerahkan personel untuk pendataan lapangan. Hingga pagi hari Rabu (1/10/2025), tim masih menghitung total kerugian, termasuk potensi dampak ekonomi bagi masyarakat nelayan di wilayah pesisir.

Respons Resmi dan Gempa Susulan

Pemerintah daerah dan lembaga terkait langsung bergerak pasca-gempa. BMKG, melalui Direktur Gempa Bumi dan Tsunami Daryono, menjelaskan bahwa peristiwa ini disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di bawah laut. “Gempa bumi dangkal ini akibat pergerakan naik (thrust fault) pada sesar tersebut,” ujar Daryono, seperti dikutip dari pernyataan resminya. Selanjutnya, ia menambahkan bahwa lokasi episentrum dan kedalaman rendah memperkuat intensitas guncangan di daratan terdekat.

Kepala BPBD Sumenep, Ahmad Laili, juga memberikan update awal. “Untuk korban jiwa sementara ada tiga orang dilaporkan mengalami luka-luka, dan kami sedang intensifkan pendataan,” katanya. Di sisi lain, BNPB Provinsi Jawa Timur berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk distribusi bantuan darurat. Mereka mengimbau warga tetap tenang, memeriksa keamanan bangunan sebelum kembali ke rumah, dan menghindari hoaks.

Baca juga: Barcelona vs PSG: Strategi Hansi Flick Andalkan Pedri Saat Hadapi Juara Eropa PSG

Hingga pukul 00.29 WIB Rabu pagi, empat gempa susulan tercatat, dengan magnitudo terbesar mencapai 4,4. Meskipun demikian, BMKG memprediksi potensi susulan lebih lanjut dalam 24 jam ke depan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau memantau informasi resmi melalui aplikasi atau situs BMKG untuk menghindari kepanikan berlebih.

Penyebab Tektonik dan Pencegahan Masa Depan

Gempabumi mag 6.5 di Sumenep ini merupakan bagian dari pola seismik aktif di zona subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Sesar bawah laut di selatan Jawa sering menghasilkan gempa dangkal seperti ini, yang berpotensi merusak jika dekat pantai. Dengan kedalaman hanya 11 kilometer, gelombang seismik menyebar cepat ke daratan, menjelaskan mengapa intensitas tinggi di Sapudi.

Untuk mencegah dampak lebih parah di masa depan, ahli geofisika merekomendasikan peningkatan bangunan tahan gempa di Madura. Selain itu, simulasi evakuasi rutin dapat mengurangi korban. BMKG juga terus mengembangkan sistem peringatan dini untuk meminimalkan risiko.

Secara keseluruhan, gempabumi mag 6.5 ini menegaskan kerentanan wilayah timur Indonesia terhadap bencana alam. Meskipun kerusakan terbatas, peristiwa ini mendorong pemerintah mempercepat program mitigasi. Warga Sumenep dan sekitarnya kini fokus pada pemulihan, dengan harapan guncangan susulan segera mereda. Pantau terus update dari sumber terpercaya untuk informasi terkini.

Exit mobile version