Site icon timebusinessesnews

Mediasi EXO-CBX dan SM Entertainment Gagal, Ini 4 Tuntutan Utama

Mediasi EXO-CBX

Mediasi EXO-CBX

Mediasi EXO-CBX dengan SM Entertainment gagal pada 23 September 2025. Ketahui 4 tuntutan utama EXO-CBX dan dampaknya pada masa depan grup. Simak detailnya!

Mediasi EXO-CBX dengan SM Entertainment Berakhir Buntu

Baca juga: Bedu Gugat Cerai Istri, Sidang Perdana Digelar 30 September 2025

Sub-unit EXO, EXO-CBX, yang terdiri dari Chen, Baekhyun, dan Xiumin, gagal mencapai kesepakatan dalam mediasi pertama dengan SM Entertainment di Pengadilan Distrik Timur Seoul pada 23 September 2025. Sidang tertutup ini membahas sengketa kontrak senilai 600 juta won, dengan EXO-CBX menuntut transparansi keuangan dan pemenuhan perjanjian distribusi. Kegagalan mediasi ini meningkatkan ketegangan, dengan mediasi kedua dijadwalkan pada 10 Oktober 2025, yang dapat memengaruhi partisipasi mereka dalam comeback EXO Desember mendatang.

Latar Belakang Konflik EXO-CBX dan SM Entertainment

Konflik antara EXO-CBX dan SM Entertainment bermula pada Juni 2023, ketika Chen, Baekhyun, dan Xiumin menyatakan niat mengakhiri kontrak eksklusif mereka dengan agensi tersebut. Mereka menuding SM gagal memberikan transparansi dalam laporan keuangan dan tidak memenuhi janji terkait tarif distribusi musik. EXO-CBX, melalui kuasa hukum mereka, Lee Jae Hak, juga mengajukan keluhan ke Komisi Perdagangan Adil Korea atas dugaan pelanggaran kontrak oleh SM.

Pada 18 Juni 2023, kedua pihak sempat mencapai kesepakatan sementara, di mana EXO-CBX diizinkan menjalani aktivitas solo di bawah agensi baru mereka, INB100, sambil tetap terikat kontrak eksklusif untuk aktivitas grup EXO bersama SM. Namun, perselisihan kembali memanas pada April 2024, ketika SM menggugat EXO-CBX atas tuduhan tidak membayar 10% pendapatan dari aktivitas individu, sesuai perjanjian sebelumnya. EXO-CBX membalas dengan gugatan, menuntut SM memenuhi kewajiban kontrak dan memberikan data keuangan yang jelas.

Empat Tuntutan Utama EXO-CBX

Dalam mediasi yang digelar di Pengadilan Distrik Timur Seoul, EXO-CBX, yang diwakili oleh pengacara Lee Jae Hak, menyampaikan empat tuntutan utama kepada SM Entertainment. Tuntutan ini, seperti dilansir dari Law-Lin.com, mencakup:

  1. Penghapusan Klaim 10% Pendapatan Solo: EXO-CBX meminta SM tidak lagi menuntut 10% dari pendapatan aktivitas solo Chen, Baekhyun, dan Xiumin, yang dianggap tidak adil.
  2. Pemenuhan Tarif Distribusi 5,5%: Mereka menuntut SM mematuhi perjanjian tahun 2023 untuk menetapkan tarif distribusi musik sebesar 5,5% kepada distributor, seperti Kakao Entertainment.
  3. Transparansi Data Keuangan: EXO-CBX meminta SM menyediakan laporan perhitungan dan dokumen kontrak, baik lama maupun baru, untuk memastikan kejelasan pembayaran.
  4. Ancaman Litigasi Jika Tuntutan Tidak Dipenuhi: Jika SM tidak memenuhi tuntutan ini, EXO-CBX menyatakan siap melanjutkan ke proses hukum penuh.

“SM tidak memberikan laporan pendapatan yang memadai, sehingga sulit bagi artis untuk memastikan jumlah yang seharusnya diterima,” ujar Lee Jae Hak, seperti dikutip dari Hankyung. Tuntutan ini mencerminkan upaya EXO-CBX untuk mendapatkan keadilan finansial dan otonomi dalam karier solo mereka.

Kronologi Mediasi dan Kegagalannya

Sidang mediasi pertama berlangsung selama 30 menit pada 23 September 2025 di Pengadilan Distrik Timur Seoul, dipimpin oleh Hakim Cho Yong-rae. Sidang ini bersifat tertutup dan hanya dihadiri oleh kuasa hukum kedua pihak, tanpa kehadiran langsung Chen, Baekhyun, atau Xiumin. Menurut laporan The Korea Herald, SM tetap berpegang pada kewajiban kontrak, menekankan bahwa EXO-CBX telah menyetujui pembayaran 10% pendapatan solo. Sementara itu, EXO-CBX menolak klaim tersebut dan menuding SM tidak transparan serta gagal memenuhi janji distribusi 5,5%.

Kegagalan mediasi ini memicu kekhawatiran penggemar, terutama karena EXO dijadwalkan comeback pada Desember 2025. Jika mediasi kedua pada 10 Oktober 2025 juga gagal, kemungkinan Chen, Baekhyun, dan Xiumin tidak ikut dalam proyek EXO semakin besar. “Kami khawatir konflik ini akan memengaruhi aktivitas grup,” tulis seorang penggemar di X, mencerminkan sentimen EXO-L (fandom EXO).

Tuduhan SM terhadap Pihak Ketiga

SM Entertainment menuding adanya pihak ketiga yang memengaruhi EXO-CBX, yaitu MC Mong dan Cha Ga Won, pendiri ONE HUNDRED, perusahaan induk INB100. SM mengklaim bahwa keduanya berusaha “memburu” artis yang masih terikat kontrak dengan agensi. “EXO-CBX tidak menjalankan agensinya secara independen. INB100 telah menjadi sub-label dari perusahaan MC Mong dan Cha Ga Won,” ujar pernyataan SM. Mereka juga menyatakan bahwa meskipun ada gangguan eksternal, SM tetap mengizinkan EXO-CBX menjalani aktivitas solo demi kelangsungan EXO dan penggemar.

Sebaliknya, EXO-CBX melalui INB100 membantah tuduhan ini, menegaskan bahwa keputusan mereka didasarkan pada ketidakadilan dalam kontrak. Lee Jae Hak menegaskan bahwa SM tidak memiliki wewenang untuk menentukan tarif distribusi, meskipun CEO SM, Lee Sung Soo, pernah memberikan janji verbal terkait tarif 5,5% pada 2023. Perseteruan ini memperumit hubungan antara EXO-CBX dan SM, dengan kedua pihak saling menyalahkan atas pelanggaran perjanjian.

Dampak pada Karier EXO-CBX dan EXO

Konflik ini menimbulkan ketidakpastian tentang masa depan EXO-CBX dan partisipasi mereka dalam aktivitas EXO. Saat ini, EXO memiliki sembilan anggota aktif, dengan Suho, Chanyeol, Kai, dan Sehun masih bernaung di SM Entertainment. Sementara itu, D.O. telah bergabung dengan agensi baru, Company SooSoo, dan tetap berkomitmen untuk aktivitas grup. Jika mediasi kedua gagal, kemungkinan Chen, Baekhyun, dan Xiumin keluar sepenuhnya dari proyek EXO semakin besar, yang dapat mengubah dinamika grup yang debut pada 2012 ini.

Penggemar khawatir bahwa konflik ini akan menghambat rencana comeback EXO pada Desember 2025, yang telah diumumkan SM melalui foto kode di media sosial. “Kami ingin melihat EXO lengkap, tapi konflik ini bikin hati terpecah,” tulis seorang penggemar di X. Sementara itu, INB100 menyatakan bahwa EXO-CBX tetap fokus pada karier solo mereka, dengan rencana merilis karya baru di bawah manajemen mereka.

Konteks Industri K-Pop dan Sengketa Kontrak

Sengketa antara EXO-CBX dan SM Entertainment mencerminkan masalah yang kerap terjadi di industri K-pop, di mana artis sering menghadapi tantangan terkait transparansi kontrak dan pembagian keuntungan. Kasus serupa pernah dialami oleh artis lain, seperti mantan anggota EXO asal Tiongkok, yang juga berselisih dengan SM atas kontrak eksklusif. Pengamat industri K-pop, Lee Min-jae, menilai bahwa konflik ini menunjukkan perlunya reformasi dalam manajemen artis. “Agensi besar seperti SM harus lebih transparan untuk menjaga hubungan baik dengan artis,” katanya.

EXO-CBX sendiri tetap aktif di bawah INB100, dengan Chen, Baekhyun, dan Xiumin merilis proyek solo dan subunit yang mendapat sambutan positif. Namun, ketegangan dengan SM berpotensi membatasi kolaborasi mereka dengan anggota EXO lainnya, terutama dalam aktivitas grup. Industri K-pop kini menanti hasil mediasi kedua untuk melihat apakah konflik ini dapat diselesaikan secara damai.

Langkah Hukum dan Harapan ke Depan

Mediasi kedua pada 10 Oktober 2025 akan menjadi penentu krusial bagi hubungan EXO-CBX dan SM Entertainment. Jika gagal, EXO-CBX mengancam akan melanjutkan ke proses litigasi penuh, yang dapat memperpanjang konflik dan memengaruhi reputasi kedua pihak. Pengadilan Distrik Timur Seoul telah menggabungkan gugatan SM dan gugatan balik EXO-CBX untuk mempercepat proses penyelesaian, namun ketegangan tetap tinggi.

Baca juga: Perbaikan Gerbang Tol Picu Kemacetan, Pramono Anung Minta Jasa Marga Bertanggung Jawab

Penggemar dan pengamat berharap kedua pihak dapat menemukan titik temu demi menjaga integritas EXO sebagai grup. “EXO adalah ikon K-pop, dan konflik ini seharusnya tidak menghancurkan warisan mereka,” ujar seorang analis musik, Kim Soo-jin. Ia menyarankan agar SM meningkatkan transparansi kontrak, sementara EXO-CBX diharapkan tetap menghormati komitmen grup mereka.

Penutup

Kegagalan mediasi pertama antara EXO-CBX dan SM Entertainment pada 23 September 2025 menyoroti ketegangan berkelanjutan dalam sengketa kontrak senilai 600 juta won. Dengan empat tuntutan utama yang diajukan EXO-CBX, termasuk transparansi keuangan dan penghapusan klaim 10% pendapatan solo, konflik ini berpotensi mengubah masa depan grup EXO. Mediasi kedua pada 10 Oktober 2025 akan menjadi momen krusial untuk menentukan apakah Chen, Baekhyun, dan Xiumin akan tetap terlibat dalam comeback EXO Desember mendatang. Publik dan penggemar menanti penyelesaian yang dapat menjaga harmoni antara EXO-CBX dan SM demi kelanjutan karier grup legendaris ini.

Exit mobile version