Kebakaran Hari Ini di Tamansari Tewaskan Satu Orang
Kebakaran hari ini melanda permukiman padat penduduk di Jalan Gang Langgar 1, RT 4/RW 6, Tamansari, Jakarta Barat, pada Minggu, 28 September 2025, pukul 10.04 WIB. Satu warga tewas dalam insiden ini, yang diduga disebabkan oleh korsleting listrik. Sebanyak 10 unit pemadam kebakaran dengan 50 personel dikerahkan untuk menjinakkan api yang menghanguskan rumah-rumah berstruktur rendah. Proses pemadaman masih berlangsung, dengan warga setempat berupaya menyelamatkan barang berharga.
Baca juga: Tony Blair Diusulkan Pimpin Pemerintahan Sementara di Gaza Pascakonflik
Kronologi Kebakaran Hari Ini di Tamansari
Kebakaran hari ini bermula dari salah satu rumah tinggal di kawasan padat penduduk Tamansari, Jakarta Barat. Menurut laporan Command Center Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, api pertama kali dilaporkan sekitar pukul 10.04 WIB. Petugas damkar segera tiba di lokasi dan memulai operasi pemadaman. “Objek terbakar adalah rumah tinggal berstruktur rendah,” tulis laporan resmi Gulkarmat, Minggu (28/9/2025).
Satu korban jiwa dilaporkan dalam insiden ini. Korban, yang belum diidentifikasi, diduga terjebak di dalam rumah saat api membesar. Penyebab pasti kebakaran masih diselidiki, tetapi dugaan awal mengarah pada korsleting listrik, seperti yang kerap terjadi di permukiman padat dengan instalasi listrik yang kurang memadai.
Upaya Pemadaman dan Tantangan di Lokasi
Sebanyak 10 unit mobil pemadam kebakaran dengan 50 personel diterjunkan untuk mengatasi kebakaran hari ini di Tamansari. Petugas menghadapi tantangan besar karena lokasi kebakaran berada di gang sempit, yang menyulitkan akses kendaraan damkar. Selain itu, bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu dan material mudah terbakar mempercepat penyebaran api. “Proses pemadaman masih berlangsung dengan status merah,” ujar petugas Gulkarmat dalam keterangannya.
Warga setempat turut membantu dengan alat seadanya, seperti ember dan selang air, untuk mencegah api merambat ke rumah lain. Asap tebal terlihat membubung tinggi, memenuhi kawasan permukiman dan mempersulit evakuasi. Hingga berita ini ditulis, tidak ada laporan korban luka, tetapi petugas masih menyisir lokasi untuk memastikan tidak ada korban lain.
Dampak Kebakaran pada Warga Tamansari
Kebakaran hari ini di Tamansari menyebabkan kerugian material yang signifikan. Meski jumlah rumah yang terbakar belum diketahui secara pasti, permukiman padat di Jalan Gang Langgar 1 dikenal memiliki ratusan rumah dengan jarak antar-bangunan yang sangat dekat. Banyak warga kehilangan harta benda karena hanya sempat menyelamatkan barang-barang kecil. Beberapa warga terlihat memadati jalanan sekitar, membawa barang yang berhasil dievakuasi, seperti pakaian dan dokumen penting.
Insiden ini menambah daftar panjang kebakaran di Jakarta Barat pada 2025. Berdasarkan data Gulkarmat, sepanjang Januari hingga September 2025, Jakarta Barat mencatat puluhan kebakaran, termasuk di Glodok Plaza, Tambora, dan Kalideres, dengan kerugian mencapai ratusan rumah dan puluhan korban jiwa.
Faktor Penyebab dan Pola Kebakaran di Jakarta Barat
Kebakaran hari ini di Tamansari mencerminkan masalah berulang di permukiman padat Jakarta. Menurut Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifudin, kebakaran di permukiman padat sering dipicu oleh beberapa faktor, seperti korsleting listrik, sumber air yang jauh, dan bangunan semi-permanen yang mudah terbakar. “Struktur bangunan yang padat dan material kayu memudahkan perambatan api,” ujarnya dalam pernyataan sebelumnya terkait kebakaran di Tambora.
Data dari Dinas Gulkarmat DKI Jakarta menunjukkan bahwa kebakaran di permukiman padat sering diperparah oleh angin kencang dan akses terbatas ke sumber air. Misalnya, dalam kebakaran di Tambora pada Juli 2025, petugas kesulitan karena sumber air berjarak 2–3 km dari lokasi. Korsleting listrik, seperti yang diduga menjadi penyebab kebakaran hari ini, juga menjadi faktor dominan, seperti terlihat pada kebakaran di Kemayoran yang menghanguskan 543 rumah pada Januari 2025.
Respons Pemerintah dan Upaya Penanganan Pascakebakaran
Pemerintah setempat, melalui Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, terus berupaya memadamkan api dan mencegah kebakaran berulang. Dalam insiden kebakaran hari ini, petugas damkar fokus pada lokalisasi api agar tidak merambat ke bangunan lain. Setelah pemadaman selesai, proses pendinginan dilakukan untuk mencegah penyalaan kembali. “Kami akan menyisir sisa-sisa api untuk memastikan keamanan,” kata seorang petugas di lokasi.
Selain itu, petugas RT/RW mulai mendata jumlah korban dan kerugian untuk keperluan bantuan. Berdasarkan pengalaman kebakaran sebelumnya di Tamansari, seperti pada April 2021, warga yang kehilangan tempat tinggal biasanya diungsikan ke lokasi sementara, seperti masjid atau balai warga, sambil menunggu bantuan dari pemerintah. Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat juga siap menyediakan layanan kesehatan bagi korban, seperti yang dilakukan saat kebakaran di Tambora, dengan ambulans dan perawatan untuk luka ringan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Wakil Gubernur, telah berjanji memperbaiki infrastruktur kelistrikan di permukiman padat untuk mencegah kebakaran serupa. Program inspeksi instalasi listrik dan edukasi warga tentang pencegahan kebakaran juga digalakkan sejak awal 2025. Namun, tantangan tetap ada karena banyaknya bangunan semi-permanen dan kepadatan penduduk di Jakarta Barat.
Sejarah Kebakaran di Tamansari dan Jakarta Barat
Tamansari bukanlah lokasi baru untuk insiden kebakaran. Pada April 2021, kebakaran di Jalan Keadilan Dalam I, Keagungan, Tamansari, menghanguskan rumah-rumah tinggal dan membutuhkan 23 unit damkar untuk pemadaman. Pada September 2020, kebakaran lain di Jalan Mangga Besar 9, Tamansari, juga melanda permukiman padat dan berhasil dipadamkan setelah upaya besar. Baru-baru ini, pada Juni 2025, sebuah pabrik lilin di Tamansari terbakar, membutuhkan 23 unit damkar untuk menangani api yang berpotensi merambat.
Baca juga: Bakteri Jadi Penyebab Utama Kasus Keracunan MBG di Indonesia
Jakarta Barat secara keseluruhan menjadi salah satu wilayah dengan frekuensi kebakaran tertinggi di DKI Jakarta. Pada Januari 2025, kebakaran di Glodok Plaza menewaskan 14 orang, dengan hanya tiga korban yang teridentifikasi hingga akhir bulan. Kebakaran di Tambora pada Juli 2025 menghanguskan 86 rumah dan menyebabkan delapan orang terluka. Pola ini menunjukkan bahwa permukiman padat dengan infrastruktur kelistrikan yang buruk menjadi titik rawan kebakaran di wilayah ini.
Penutup: Kebakaran Hari Ini Soroti Urgensi Pencegahan
Kebakaran hari ini di Tamansari, Jakarta Barat, yang menewaskan satu orang, kembali menggarisbawahi kerentanan permukiman padat penduduk terhadap bencana kebakaran. Dugaan korsleting listrik sebagai penyebab menegaskan perlunya perbaikan infrastruktur dan edukasi warga. Dengan 10 unit damkar dikerahkan, petugas berhasil mengendalikan api, meski tantangan akses dan material bangunan mempersulit pemadaman. Ke depan, pemerintah perlu mempercepat program inspeksi kelistrikan dan relokasi warga ke hunian yang lebih aman. “Kami terus berupaya meminimalkan risiko kebakaran dengan edukasi dan perbaikan infrastruktur,” ujar seorang pejabat Dinas Gulkarmat DKI Jakarta.